Sebagai pribadi kita mungkin tidak ingin terlibat dengan utang. Namun siapa yang bisa terhindar dari utang? Bahkan orang kaya pun banyak sekali yang memiliki utang. Bedanya mereka melakukan utang produktif yang bermanfaat untuk peningkatan aset.
Tapi beda dengan mereka yang memasuki pensiun tapi terlilit utang? Sudah tidak ada aset produktif tapi utang harus terus dilunasi.
Dalam setiap pendampingan program pensiun yang saya tangani, masalah utang ini menjadi hal yang membuat galau para pensiunan. Waktu dan strategi yang mereka buat serasa tidak pernah "klop" untuk mengatasinya. Jadi tidak mengherankan pensiun yang seharusnya menjadi masa indah bagi kehidupan profesional mereka, malah seperti "hantu" yang menakutkan yang akan segera datang dan tidak bisa mereka hindari.
Idealnya memang seharusnya mendekati pensiun utang sebaiknya tinggal nol persen dari seluruh kewajiban kita. Atau setidaknya ngga lebih dari 5% asset tunai kita.
Namun tulisan nggak akan sebaik kenyataan kan, dan kenyataan adalah sesuatu yang harus kita lewati. Untuk mereka yang mungkin mengalami hal yang sama, dan masih ada waktu untuk menyelesaikannya karena Anda masih bekerja, beberapa hal dasar ini sebaiknya Anda terapkan.
Sumber artikel
0 Komentar