Salah satu perlawanan masyarakat Indonesia di Kalimantan Selatan yang cukup terkenal saat menghadapi penjajah yaitu pecahnya perang banjar pada 1859 hingga 1905.
Perang banjar terjadi akibat politik adu domba yang dilakukan oleh bangsa Belanda, sehingga membuat rakyat dan lingkungan kerajaan menjadi terpecah belah.
Pahlawan nasional asal Kalimantan Selatan yang turut serta dalam perang banjar yaitu Gusti Inu Kartapati atau lebih dikenal dengan nama Pangeran Antasari.
Saat perang banjar, Pangeran Antasari berhasil menaklukan Belanda di Gunung Jabuk, saat itu Belanda menyerah karena melihat pasukan Antasari yang semakin kuat.
Namun sayangnya, perlawanan Pangeran Antasari dalam memperjuangkan kemerdekaan harus berhenti di tengah jalan karena dirinya terkena wabah cacar yang menyebar di seluruh Banjar. Sehingga Pangeran Antasari wafat pada 11 Oktober 1862.
Dalam rangka mengingat kembali jasa Pangeran Antasari, kamu bisa
memperingatinya dengan mencoba membuat makanan khas dari tanah kelahiran
Pangeran Antasari.
Salah satu makanan khas Kalimantan Selatan yang sudah terkenal hingga ke seluruh Indonesia yaitu soto banjar.
Sajikan soto banjar sebagai menu makan siang keluarga saat hari kemerdekaan republik Indonesia.
Resep soto banjar
Bahan soto banjar:
- 1/2 ekor ayam kampung (potong-potong)
- 1 1/2 sendok makan garam
- 2 liter air bersih
- 2 helai daun salam
- 3 sentimeter jahe (memarkan)
- 100 gram soun kering (seduh air panas)
- 4 butir telur rebus (potong 2)
- 6 buah perkedel kentang
Bahan bumbu:
- 10 butir bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 1 sendok teh merica butir
- 3 buah kapulaga
- 3 sentimeter kayu manis
- 4 butir cengkeh
- 1/2 buah pala
- 1 batang daun bawang (iris halus)
- 2 batang seledri (iris halus)
- 3 sendok makan bawang merah goreng (untuk taburan)
Bahan pelengkap:
- 2 buah jeruk nipis (potong 2)
- Kecap manis secukupnya
- Ketupat secukupnya
0 Komentar